3Struktur Umum Penulisan Karya Ilmiah. 1. Pendahuluan. Bagian ini berisi mengenai dasar-dasar dilakukannya penelitian ilmiah, topik/tema masalah yang diangkat, serta mekanisme penyelesaian masalah. 2. Isi dan Pembahasan. Setelah pendahuluan, masuk ke bagian isi dan pembahasan yang bisa terdiri lebih dari 1 BAB. Perhatikan pernyataan berikut!1 Peristiwa masa lalu yang terjadi kembali2 Rekonstruksi peristiwa masa lalu 3 Peristiwa yang terjadi pada masa lalu 4 Kisah tentang masa lalu 5 Urutan waktu peristiwa masa lalu Deskripsi umum mengenai pengertian sejarah ditunjukkan oleh angka? 1,2,3 1,3,4 2,3,4 2,4,5 3,4,5 Jawaban C. 2,3,4. Dilansir dari Ensiklopedia, perhatikan pernyataan berikut!1 peristiwa masa lalu yang terjadi kembali2 rekonstruksi peristiwa masa lalu 3 peristiwa yang terjadi pada masa lalu 4 kisah tentang masa lalu 5 urutan waktu peristiwa masa lalu deskripsi umum mengenai pengertian sejarah ditunjukkan oleh angka 2,3,4.
vidaftar isi kata pengantar __ v daftar isi __ vi bab 1 pengertian akuntansi dan pajak __ 1 bab 2 kas dan setara kas __ 26 bab 3 piutang __ 37 bab 4 persediaan __ 52 bab 5 beban dibayar di muka __ 68 bab 6 aktiva tetap __ 111 bab 7 aktiva tak berwujud __ 156 bab 8 kewajiban __ 170 bab 9 ekuitas __ 208 bab 10 pajak penghasilan (psak 46) __ 217 bab 11 soal-soal latihan __ 288
Mendengar kata angka, yang terlintas di pikiranmu pasti 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Tapi apa kamu pernah terpikir, bagiaman awal sejarah angka tersebut? Bagaimana angka dapat disimbolkan seperti yang kita kenal saat ini? Baca terus ya! Ragam angka sumber Angka jadi hal yang sangat penting bagi setiap aspek dalam kehidupan manusia. Dengan angka, kamu dapat menghitung dan menuliskan permasalahan di sekitar dengan lebih mudah. Misalnya, menghitung tanggal, uang, meteran listrik, dan sebagainya. Belum diketahui dengan jelas siapa orang yang pertama kali menemukan angka-angka tersebut. Abah Salma Sampayya dalam bukunya, Keseimbangan Matematika dalam Alquran, menuturkan bahwa catatan angka pertama kali ditemukan pada selembaran tanah liat. Dibuat oleh suku Sumeria yang tinggal di daerah Mesopotamia sekitar tahun SM. Berbagai peradaban di dunia turut membahas tentang sistem angka dalam perkembangannya. Misalnya, bangsa Mesir kuno menulis angka pada daun lontar. Mereka menulis dengan tulisan hieroglif. Garis lurus melambangkan satuan, lengkungan ke atas untuk puluhan, lengkungan setengah lingkaran menyamping seperti obat nyamuk untuk ratusan, dan jutaan dilambangkan dengan simbol seorang laki-laki yang menaikkan tangan. Sistem ini lalu dikembangkan oleh bangsa Mesir menjadi sistem hieratik. Sedangkan, bangsa Roma menggunakan tujuh tanda untuk mewakili angka, yaitu I, V, X, L, C, D, dan M. Deretan tersebut dikenal dengan angka Romawi. Digunakan di seluruh Eropa hingga abad pertengahan. Sementara itu, angka modern saat ini berasal dari simbol yang digunakan oleh para ahli matematika Hindu India di tahun 200 SM. Kemudian, dikembangkan oleh seorang Arab sehingga disebut angka Arab. Kemajuan besar lainnya adalah pengembangan gagasan angka nol sebagai bilangan dengan lambangnya tersendiri. Nol telah digunakan dalam notasi posisi sejak 700 SM oleh orang-orang Babylon. Namun, mereka melepasnya bila menjadi lambang terakhir pada bilangan tersebut. Konsep nol di masa modern berasal dari matematikawan India, yaitu Brahmagupta. Dibanding dari seluruh angka yang ada 1-9, angka 0 nol adalah angka yang paling terakhir kemunculannya. Bahkan, angka nol pernah ditolak keberadaannya oleh kalangan gereja Kristen. Orang yang paling berjasa memperkenalkan angka nol di dunia ini adalah Al-Khawarizmi, seorang ilmuwan Muslim terkenal. Beliau memperkenalkan angka nol melalui karyanya yang monumental, Al-Jabr wa al-Muqbala. Familiar? Yes, sekarang ini kita mengenalnya dengan nama Aljabar. Angka nol ini lalu dibawa ke Eropa oleh Leonardo Fibonacci dalam karyanya, Liber Abaci. Semakin dikenal luas di zaman Renaissance dengan tokoh-tokonya, Leonardo da Vinci dan Rene Descartes. Wah, ternyata panjang juga ya perjalanannya sehingga menjadi angka 0 hingga 9! Masih penasaran dengan sejarah pendidikan lainnya? Tulis komentarmu dulu yuk! Berikan masukan kepada kami sejarah pendidikan apa lagi yang ingin kalian ketahui.
WilayahSpesifik atau Khusus (Specific Region) – Ditandai oleh kondisi grafis khas yang ada hubungannya dengan tempat, adat, budaya dan penduduk pada umumnya. Misalnya di Asia Tenggara, Eropa Timur dll. Wilayah Analisis Faktor (Factor Analysis Region) – Berdasarkan metode statistik-deskriptif atau dengan metode statistik-analitik. Penentuan
Pengertian Sejarah Secara Umum Pengertian sejarah adalah pengetahuan dan kajian mengenai berbagai peristiwa atau kejadian yang pernah terjadi di masa lampau. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Sjamsuddin 2012, hlm. 6 yang mengungkapkan secara umum dan sederhana sejarah ialah kajian tentang masa lalu manusia. Manusia tentunya adalah tokoh utamanya di sini, sejarah terjadi karena adanya perilaku manusia yang menyebabkan terjadinya berbagai kejadian dan peristiwa. Kejadian sejarah yang dikaji dalam sejarah diamati dari berbagai peninggalan sejarah seperti artefak, bukti-bukti tertulis, dokumentasi budaya, dsb. Pengertian Sejarah Secara Etimologi Secara etimologi, sejarah berasal dari kata “syajaratun” dibaca sajadah dari bahasa Arab yang artinya adalah “pohon kayu”. Pohon kayu yang dimaksud adalah suatu pengibaratan sejarah seperti pohon yang tumbuh dari bawah tanah ke atas, bercabang, menumbuhkan dahan, daun, bunga hingga buah. Artinya, sejarah adalah suatu runutan peristiwa terjadinya sesuatu dari akar hingga berbagai kejadian, peristiwa, konsekuensi dan rekam jejak lainnya yang tumbuh seiring berjalannya zaman di masa lalu. Hal ini sejalan dengan Yamin 1958, yang menyatakan bahwa dalam kata sejarah tersimpan makna pertumbuhan atau kejadian. Sementara itu, dalam bahasa Inggris sejarah disebut sebagai history. History sendiri berasal dari bahasa Yunani, yakni “histori” yang memiliki arti “apa yang diketahui karena penyelidikan”. Pengetahuan yang dimaksud tentunya adalah pengetahuan mengenai berbagai kejadian atau peristiwa. Selanjutnya, penyelidikan berarti suatu upaya untuk benar-benar mengetahui apakah kejadian tersebut benar-benar pernah terjadi atau tidak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah kejadian masa lalu yang diketahui melalui penyelidikan untuk mengetahui kebenarannya. Selain melalui pemahaman konsep dan arti yang bisa didapatkan dari etimologi, para ahli yang terlibat dalam bidang ini juga memiliki pandangan beragam mengenai pengertian sejarah. Berikut adalah beberapa pengertian sejarah menurut para ahli yang beberapa di antaranya merupakan dua ahli sejarah yang telah banyak didukung oleh para ahli lainnya, seperti Herodotus dan Ibnu Khaldun. Pengertian sejarah menurut Herodotus adalah suatu kajian mengenai kebangkitan, kehidupan hingga kejatuhan tokoh, masyarakat, bahkan peradaban dalam kisah story telling yang dijaga seakurat mungkin kebenarannya 484-425 SM. Herodotus adalah bapak sejarah dunia yang mendapatkan gelar tersebut karena sebelumnya tidak pernah ada yang menulis kisah mengenai kejadian masa lampau sesistematis dan benar-benar dijaga kebenarannya seperti yang ia lakukan. Pengertian sejarah menurut Ibnu Khaldun adalah catatan mengenai kejadian, hingga perubahan watak sosial umat manusia, masyarakat, maupun peradaban dunia berlandaskan konsepsi sejarah “ibrar” 1332-1406. Konsepsi tersebut membuat sejarah tidak hanya menjadi rekaman masa lalu saja, namun dapat dijadikan hikmah dan pelajaran bagi generasi sekarang dan generasi mendatang Sujati, 2018, hlm. 145. Ibnu Khaldun Ibn Khaldun Tercatat sebagai ilmuwan dan filosof muslim pertama yang menggunakan pendekatan konsepsi sejarah dalam wacana keilmuan Islam Abdullah Enan, 2013, hlm. 87. Pendapatnya mengenai sejarah boleh dikatakan merupakan pengembangan dari pemikiran serupa Herodotus. Sejarah adalah cabang ilmu yang mengkaji secara sistematis keseluruhan perkembangan proses perubahan dan dinamika kehidupan masyarakat dengan segala aspek kehidupannya yang terjadi di masa lampau Kuntowijoyo, 2013, hlm. 18. Kuntowijoyo juga berpendapat bahwa sejarah merupakan hal yang menyuguhkan fakta secara diakronis berhubungan dengan waktu, ideografis menceritakan sesuatu, unik berbeda satu sama lain, dan empiris berdasarkan sesuatu yang pernah dialami oleh manusia. Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang umumnya berhubungan dengan cerita bertarikh sebagai hasil penafsiran kejadian-kejadian dalam masyarakat manusia pada masa lampau, yaitu susunan hasil penyelidikan bahan-bahan tulisan atau tanda-tanda yang lainnya Yamin, 1957, hlm. 4. Merupakan studi yang dialami manusia di masa lampau dan telah meninggalkan jejak di masa sekarang, di mana penekanan utamanya terdapat pada apek peristiwa sendiri, terutama pada hal yang bersifat khusus dan segi urutan perkembangannya yang disusun dalam kisah sejarah Widja, 1989, . Menurut Kartodirdjo 1982, hlm. 12 Sejarah adalah gambaran mengenai masa lalu manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial yang disusun secara ilmiah dan lengkap. Hal yang disusun meliputi urutan kejadian fakta dengan tafsiran dan penjelasan yang memberikan pengertian dan pemahaman mengenai apa yang telah berlalu. Carr 1982, hlm. 30 berpendapat bahwa sejarah adalah suatu proses interaksi tanpa henti antara sejarawan dengan fakta-fakta yang ada padanya; suatu dialog tanpa henti antara masa sekarang dan masa silam. Dalam segi penyampaiannya, sejarah dikonsepsikan pada beragam konsep. Para ahli sejarah kebanyakan menyepakati bahwa terdapat tiga komponen utama atau konsep sejarah dalam membangun suatu pokok bahasan sejarah. Komponen atau konsep tersebut berbeda-beda namun bertalian satu sama lain. Komponen atau konsep yang dimaksud meliputi sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai kisah, dan sejarah sebagai ilmu. Berikut adalah pemaparan dari masing-masing konsep. Sejarah Sebagai Peristiwa Sejarah sebagai peristiwa ialah kejadian, kenyataan, aktualitas, sejarah in concreto atau an sich yang sebenarnya telah terjadi atau berlangsung pada waktu yang lalu; sejarah sebagai res gestae atau menurut Mohammad Ali disebut sejarah-serba objek. Sebagai contoh yang diungkapkan secara umum dalam bahasa seharihari, misalnya “Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta”. Contoh lain misalnya sesederhana “Kebangkitan Kerajaan Kutai pada Sekitar Abad 5 Masehi”. Pengertian Sejarah Sebagai Kisah Sejarah sebagai kisah adalah cerita narasi yang disusun dari ingatan, kesan atau tafsiran manusia terhadap peristiwa atau kejadian-kejadian yang terjadi atau berlangsung pada waktu yang lampai, yakni sejarah sebagai rerum gestarum atau menrut Moh. Ali disebut sejarah serba subjek. Sejarah identik dengan tutur cerita atau kisah karena bentuk tersebut adalah salah satu wadah yang paling efektif untuk mengemas sejarah. Meskipun demikian sejarah sebagai kisah berbeda dengan teks cerita biasa, karena sejarah tetaplah harus ditulis berdasarkan fakta yang telah terbukti. Setiap orang akan berusaha menyusun sejarah dengan integritas tinggi agar tetap objektif dan dipercayai. Namun, karena sejarah adalah suatu cerita, sifatnya juga bergantung pada siapa yang menceritakannya subjektif. Setiap pencerita memiliki kepribadian yang beraneka ragam. Sejarah Sebagai Ilmu Sejarah sebagai ilmu suatu susunan pengetahuan a body of knowledge mengenai peristiwa dan yang terjadi dalam masyarakat manusia pada masa lampau yang disusun secara sistematis dan metodologis berdasarkan asas-asas, prosedur, metode serta teknik ilmiah yang diakui oleh para ahli sejarah. Sejarah sebagai ilmu mempelajari sejarah sebagai aktualitas dan mengadakan penelitian serta pengkajian tentang peristiwa dan cerita sejarah. Fungsi Sejarah Manfaat & Nilai Guna Kuntowijoyo 2013, hlm. 20 memaparkan bahwa sejarah memiliki kegunaan bagi pengembangan sejarahnya sendiri intrinsik dan menyumbangkan pengembangan bagi ilmu di luar dirinya sendiri ekstrinsik. Berikut adalah pemaparan dari fungsi-fungsi yang dimiliki sejarah. Fungsi Intrinsik Sejarah sebagai ilmu, berkembang dengan cara a perkembangan dalam filsafat, b perkembangan dalam teori sejarah, c perkembangan dalam ilmu-ilmu lain, d perkembangan dalam metode sejarah. Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau, bersama dengan mitos sejarah adalah alat yang tepat untuk mengetahui masa lampau yang setidaknya menghasilkan dua sikap, yaitu menerima atau menolak. Sejarah sebagai pernyataan pendapat, banyak penulis sejarah yang menggunakan ilmunya untuk menyatakan pendapat. Sejarah sebagai profesi, sebagai penulis atau peneliti sejarah. Fungsi ekstrinsik Sejarah Sejarah sebagai pendidikan moral Sejarah sebagai pendidikan penalaran Sejarah sebagai pendidikan politik Sejarah sebagai pendidikan kebijakan Sejarah sebagai pendidikan perubahan Sejarah sebagai pendidikan masa depan Sejarah sebagai pendidikan keindahan Sejarah sebagai ilmu bantu Sejarah sebagai latar belakang Sejarah sebagai rujukan Berdasarkan fungsi ekstrinsiknya, sejarah bermanfaat bagi banyak ilmu lain seperti ilmu pendidikan, filsafat, moral, etika, estetika seni, hingga ilmu eksakta sekalipun. Manfaat Sejarah bagi Kehidupan Sementara itu, manfaat sejarah bagi kehidupan adalah hikmah yang dapat ditarik sebagai pelajaran untuk generasi sekarang dan generasi yang akan mendatang. Selain itu, manfaat sejarah dalam kehidupan masyarakat juga dapat mempersiapkan masa depan melalui pembelajaran dari hal pernah terjadi di masa lampau. Sehingga kita dapat menghindari hal buruk dan meniru hal baik dari masa lalu. Referensi Abdullah Enan, Muhammad. 2013. Biografi Ibnu Khaldun. Terj. Machnun Husein. Jakarta Zaman. Kuntowijoyo, 2013 Pengantar Ilmu Sejarah. Yoygakarta Penerbit Tirta Wacana Sjamsuddin, H. 2012 Metodologi Sejarah. Yoygakarta Penerbit Ombak Sujati, Budi. 2018. Konsepsi Pemikiran Filsafat Sejarah dan Sejarah Menurut Ibnu Khaldun. Tamaddun Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam. Tersedia OJKini terdiri dari individu-individu yang profesional sehingga dalam pelaksaan berbagai tugas dan wewenangnya OJK juga harus berlandaskan asas profesionalisme. 6. Asas Integritas. Dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya, OJK juga harus berpegang teguh kepada suatu nilai-nilai moral dan norma yang berlaku. 7. BerandaPerhatikan karakteristik berikut! Mendorong ...PertanyaanPerhatikan karakteristik berikut! Mendorong penggunaan ilmu-ilmu sosial dalam kajian sejarah. Memudahkan klasifikasi dalam sejarah Indonesia. Mengetahui peristiwa sejarah secara kronologis. Melakukan penyederhanaan. Mengetahui latar belakang suatu peristiwa sejarah. Tujuan pembabakan waktu dalam sejarah ditunjukkan oleh angka ....Perhatikan karakteristik berikut! Mendorong penggunaan ilmu-ilmu sosial dalam kajian sejarah. Memudahkan klasifikasi dalam sejarah Indonesia. Mengetahui peristiwa sejarah secara kronologis. Melakukan penyederhanaan. Mengetahui latar belakang suatu peristiwa sejarah. Tujuan pembabakan waktu dalam sejarah ditunjukkan oleh angka .... 1, 2, dan 31, 3, dan 41, 3, dan 52, 3, dan 43, 4, dan 5Jawabanjawaban yang tepat adalah yang tepat adalah waktu ialah pembagian waktu yang berfungsi untuk mengelompokkan peristiwa sejarah dari berbagai macam banyaknya zaman. Tujuanya adalah untuk memudahkan kita untuk memahami pengertian dari zaman satu ke zaman yang lainnya. Jadi, jawaban yang tepat adalah waktu ialah pembagian waktu yang berfungsi untuk mengelompokkan peristiwa sejarah dari berbagai macam banyaknya zaman. Tujuanya adalah untuk memudahkan kita untuk memahami pengertian dari zaman satu ke zaman yang lainnya. Jadi, jawaban yang tepat adalah D. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!4rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!MNMuhammad Nawfal Aqsha Jawaban tidak sesuai©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia
SejarahPemikiran Ekonomi Kaum Neoklasik. 2. Biografi Tokoh-tokoh Kaum Neoklasik. 3. Pokok-pokok Pikiran Kaum Neoklasik. Dimana tokoh yang terkenal pada masa Neoklasik diantaranya adalah W.Stanly Jevons (1835-1885), Leon Walras (1837-1910), Carl Menger (1840-1921), Alfred Marshall (1842-1924), Francis Ysidro Edgeworth (1845-1925) dan
Jakarta - Munculnya bahan bacaan tentang kerajaan Sriwijaya atau kerajaan lainnya yang sering kita lihat merupakan hasil dari sebuah penelitian sejarah. Apa sebenarnya penelitian sejarah itu? Lantas bagaimana langkah-langkah melakukan sebuah penelitian sejarah?Penelitian sejarah merupakan sebuah metode sejarah yang memuat suatu sistem dari cara-cara yang benar untuk memperoleh kebenaran sejarah. Setiap peneliti sejarah tentunya memerlukan metode penelitian sejarah untuk bisa membuat sebuah eksperimen yang tersusun dan Guide to historical method karya Gilbert J. Garraghan 1957 pengertian penelitian sejarah adalah kumpulan yang sistematis, terdiri dari beberapa prinsip dan beberapa aturan yang ditujukan untuk mengumpulkan bahan-bahan sumber sejarah secara efektif serta mempermudah menilai dan menguji sumber-sumber secara kritis dan menyajikan hasil dalam bentuk tertulis dari hasil-hasil yang menjalankan sebuah penelitian sejarah, tentunya seorang sejarawan tidak bisa sembarangan menentukan sumber atau memetakan hasil atau langkah-langkah penelitian sejarahPemilihan TopikSama seperti penelitian pada umumnya, langkah pertama yang harus dilakukan seorang sejarawan dalam melakukan penelitian sejarah adalah menentukan judul dan topik yang akan yang harus dimiliki peneliti dalam memilih topik adalah kedekatan emosional dan kedekatan intelektual. Kedekatan emosional berarti topik yang dipilih harus disenangi. Sementara kedekatan intelektual, peneliti harus menguasai topik yang itu dalam pemilihan topik harus diperhatikan juga sumber atau bahan penelitian. Kelayakan topik penelitian sejarah dapat dilihat dari ketersediaan sumber dan bahan penelitian diharapkan dapat memberikan informasi atau teori baru. Untuk mengarahkan topik penelitian pada sumber, penelitian sejarah harus mencakup 5W+1H What, Where, When, Why, Who, dan How.Mencari Bukti/Bahan SumberLangkah kedua dari penelitian sejarah adalah mencari bukti-bukti atau bahan-bahan sumber yang dibutuhkan ke depannya. Bukti atau bahan sejarah ini biasanya bersifat heuristik atau memiliki hubungan dengan penemuan yang bisa dilakukan dalam langkah penelitian sejarah ini adalah mencatat bahan-bahan sumber yang bisa didapat dari studi pustaka atau dokumen dan Menguji Bahan Sumber VerifikasiDalam menilai tingkai otensitas sebuah bahan sumber, maka bisa dilakukan pengujian dengan mendatangkan kritik luar external critism atau kritik dalam internal critism.Kritik ini digunakan untuk menunjukkan kebenaran, kesejatian maupun kesahihan bahan-bahan sumber yang akan digunakan oleh sejarawan dan KomunikasiSetelah menilai dan menguji bahan-bahan sumber, hasil analisis sejarawan biasanya dituangkan atau dikonstruksi ke dalam sebuah tulisan. Dalam menuliskan hasil penelitian sejarah, bahasa yang digunakan harus lugas, sederhana, dan konstruksi dari sebuah penelitian sejarah disebut historiografi. Historiografi adalah proses penulisan sejarah sekaligus menjadi akhir tahapan dari metode penelitian Penelitian SejarahSalah satu contoh dari penelitian sejarah misalnya adalah penelitian sejarah tentang peninggalan Kerajaan melakukan penelitian terhadap peninggalan Kerajaan Majapahit ini langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan judul atau topik, yakni Kerajaan langkah kedua adalah mengumpulkan bahan sumber heuristik. Sumber-sumber yang terkait Kerajaan Majapahit bisa diperolah dari Kitab Pararaton, Kitab Negarakertagama atau Kitab ketiga yakni menilai dan menguji bahan sumber melalui kritik dalam atau kritik luar. Kritik dalam bisa dilakukan dengan menguji kembali bahan-bahan sumber seperti isi dari Kitab Pararaton, Kitab Negarakertagama atau Kitab Sundayana. Sedangkan kritik luar bisa diperolah dari bahan sumber seperti berita terakhir adalah menuangkan hasil interpretasi sejarawan terkait bahan-bahan sumber tersebut ke dalam karya tertulis. Contoh-contoh hasil penelitian sejarah terkait Kerajaan Majapahit terdapat dalam buku yang berjudul Ibukota Majapahit, Masa Jaya dan Pencapaian karya Agus Aris Munandar atau Gajah Mada Hamukti Palapa karya Langits Kresna Hariadi. Simak Video "Cekrak-cekrek Berfoto di Depan Monumen Bersejarah, Bali" [GambasVideo 20detik] pal/pal
Denganbantuan teori-teori ilmu sosial yang menunjukkan hubungan antara berbagai faktor (misalnya inflasi, pendapatan nasional, pengangguran, dan sebagainya), pernyataan-pernyataan mengenai masa silam dapat dirinci, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. 2. Suatu teori sosial ilmiah, mengadakan hubungan antara berbagai variabel. . 285 192 348 192 385 7 415 187

deskripsi umum mengenai pengertian sejarah ditunjukkan oleh angka